Cerita Reflektif Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Refleksi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Sebagai guru, bentuk dukungan apa yang dapat Bapak/Ibu berikan agar Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini berjalan dengan baik?
1. Bagaimana respon atau pendapat Bapak/Ibu terhadap program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat?
Saya menyambut baik dan sangat mengapresiasi hadirnya program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini merupakan langkah konkret dalam membangun karakter anak Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan. Tujuh kebiasaan yang ditanamkan, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, merupakan fondasi utama bagi tumbuh kembang anak, baik secara fisik, mental, maupun sosial.
Video edukasi yang ditampilkan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari anak-anak, disampaikan dengan gaya ringan, penuh keceriaan, namun tetap menyentuh nilai-nilai penting yang ingin ditanamkan. Dengan pendekatan yang menyenangkan, anak-anak dapat meniru dan menerapkan kebiasaan tersebut secara alami. Selain mendukung pendidikan karakter, program ini juga sangat relevan dengan upaya penguatan profil pelajar Pancasila di lingkungan sekolah.
2. Sebagai guru, bentuk dukungan apa yang dapat Bapak/Ibu berikan agar gerakan ini berjalan dengan baik?
Sebagai guru, saya menyadari bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada sosialisasi, tetapi pada pembiasaan yang konsisten di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, bentuk dukungan yang dapat saya berikan adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai dari ketujuh kebiasaan ini dalam kegiatan pembelajaran dan keseharian di sekolah.
Misalnya, saya dapat membiasakan siswa untuk memulai hari dengan refleksi atau doa pagi, melakukan gerakan senam ringan sebelum belajar, serta memberi penguatan positif bagi siswa yang menunjukkan kebiasaan seperti membantu teman atau belajar dengan tekun. Selain itu, saya akan menjadi teladan dalam menjalankan kebiasaan tersebut, karena anak-anak lebih mudah meniru daripada hanya mendengar arahan.
Saya juga akan mengajak orang tua berperan aktif melalui komunikasi rutin dan kolaborasi kegiatan seperti “Pekan Anak Hebat” yang berisi aktivitas rumah-sekolah yang mendukung ketujuh kebiasaan tersebut. Dukungan dari sekolah dapat berupa pengadaan sudut informasi karakter di kelas, lomba-lomba kreatif bertema kebiasaan baik, serta menciptakan lingkungan yang mendorong anak berperilaku positif secara alami.
Dengan keterlibatan aktif semua pihak—guru, sekolah, dan keluarga—saya yakin gerakan ini akan membawa dampak jangka panjang yang besar bagi masa depan anak-anak Indonesia.