Jawaban Cerita Reflektif Modul PSE Topik 1 Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) PPG Guru Tertentu 2025
Modul Pembelajaran Sosial Emosional
Topik 1: Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL)
Bapak dan ibu guru sebelum mengajar, bagaimanakah cara Anda mengidentifikasi emosi diri dan menjaga relasi dengan orang lain sehingga penerapan CASEL dapat dilaksanakan dengan baik?
Pentingnya Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) terletak pada kemampuannya membantu guru dan siswa berkembang secara holistik, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga sosial dan emosional. Sebelum mengajar, saya mengidentifikasi emosi diri dengan melakukan refleksi singkat tentang perasaan dan kondisi batin saya. Jika saya merasa cemas atau lelah, saya mencoba menenangkan diri melalui napas dalam atau doa singkat. Kesadaran akan emosi pribadi ini membantu saya tetap tenang, fokus, dan hadir sepenuhnya untuk siswa saya.
Dalam menjaga relasi dengan orang lain, saya berusaha membangun komunikasi yang terbuka dan empatik, baik dengan rekan kerja maupun siswa. Saya berusaha mendengarkan tanpa menghakimi dan menghargai setiap perbedaan. Sikap saling percaya dan menghargai ini menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Dengan pendekatan ini, penerapan CASEL menjadi lebih alami dan efektif karena didukung oleh relasi yang sehat serta kesadaran emosional yang kuat dari pihak guru.
Dalam menjaga relasi dengan orang lain, saya berusaha membangun komunikasi yang terbuka dan empatik, baik dengan rekan kerja maupun siswa. Saya berusaha mendengarkan tanpa menghakimi dan menghargai setiap perbedaan. Sikap saling percaya dan menghargai ini menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif. Dengan pendekatan ini, penerapan CASEL menjadi lebih alami dan efektif karena didukung oleh relasi yang sehat serta kesadaran emosional yang kuat dari pihak guru.
Bagaimana Anda sebagai guru memandang pentingnya CASEL dalam pembelajaran di kelas?
Sebagai guru, saya memandang CASEL sangat penting dalam pembelajaran di kelas karena pendekatan ini tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga membentuk karakter, empati, dan keterampilan sosial siswa. Melalui CASEL, siswa belajar mengenali dan mengelola emosi, membangun hubungan yang sehat, membuat keputusan yang bertanggung jawab, serta menunjukkan kepedulian terhadap orang lain. Lingkungan kelas yang menerapkan prinsip CASEL cenderung lebih kondusif, inklusif, dan menyenangkan, sehingga mendukung proses belajar yang lebih efektif dan bermakna.
Setelah mengetahui konsep CASEL, bagaimana Anda mengembangkan aktivitas yang mengakomodasi CASEL dalam pembelajaran Anda di kelas bila Anda dihadapkan pada kasus tertentu?
Setelah memahami konsep CASEL, saya akan mengembangkan aktivitas pembelajaran yang mengakomodasi lima kompetensi sosial-emosional dengan cara menyesuaikan metode mengajar terhadap kondisi dan dinamika kelas. Misalnya, jika saya menghadapi situasi seperti kasus Butet yang merasa diabaikan oleh siswa, saya akan menggunakan teknik “circle time” atau diskusi kelompok reflektif di awal pelajaran untuk membangun kepercayaan dan empati antara guru dan siswa. Saya juga akan mengintegrasikan tugas-tugas kolaboratif yang menekankan komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab agar siswa merasa lebih terlibat secara emosional dan sosial dalam proses belajar. Dengan pendekatan ini, pembelajaran tidak hanya berfokus pada kognitif, tetapi juga membangun koneksi dan dukungan emosional yang penting dalam keberhasilan jangka panjang siswa.
Menurut Anda, mengapa penting mempertimbangkan kondisi peserta didik dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional?
Mempertimbangkan kondisi peserta didik dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional sangat penting karena setiap anak memiliki latar belakang, karakter, dan kebutuhan emosional yang berbeda. Dengan memahami kondisi mereka, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih empatik, inklusif, dan relevan, sehingga siswa merasa dihargai, aman, dan didukung secara emosional. Hal ini akan membangun hubungan positif antara guru dan siswa serta menciptakan iklim belajar yang kondusif. Ketika kebutuhan sosial dan emosional siswa terpenuhi, mereka lebih mampu fokus, termotivasi, dan menunjukkan perilaku yang positif dalam proses pembelajaran.
Bagaimana Anda memandang pentingnya penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional?
Saya memandang penyusunan rancangan pembelajaran berbasis pembelajaran sosial emosional sebagai langkah krusial dalam menciptakan proses belajar yang holistik dan bermakna. Dengan merancang pembelajaran yang mengintegrasikan aspek sosial dan emosional, guru tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup seperti kesadaran diri, empati, pengelolaan emosi, serta kemampuan membangun hubungan positif. Rancangan ini memungkinkan guru merespon kebutuhan emosional siswa secara sistematis dan terencana, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan, manusiawi, dan mendukung tumbuh kembang peserta didik secara menyeluruh.
Menurut Anda, gambaran penerapan CASEL dalam pembelajaran sosial emosional di kelas seperti apa?
Penerapan CASEL dalam pembelajaran sosial-emosional di kelas dapat digambarkan sebagai pendekatan terstruktur yang mengintegrasikan lima kompetensi inti kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan bertanggung jawab ke dalam aktivitas sehari-hari. Misalnya, guru dapat memulai hari dengan check-in emosional (kesadaran diri), menggunakan teknik mindfulness untuk menenangkan kelas yang gaduh (pengelolaan diri), atau merancang proyek kelompok yang melatih empati (kesadaran sosial) dan kolaborasi (keterampilan berelasi). Ketika konflik muncul, siswa diajak menyelesaikannya dengan diskusi reflektif (pengambilan keputusan bertanggung jawab). Dengan demikian, CASEL tidak hanya diajarkan secara teoritis, tetapi dihidupkan melalui praktik nyata, menciptakan iklim kelas yang mendukung perkembangan akademik dan karakter siswa secara seimbang.
Bagaimana bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang diampu?
Bentuk pembelajaran yang menerapkan CASEL di kelas yang saya ampu dilakukan melalui integrasi kegiatan yang mendorong keterlibatan emosional dan sosial siswa dalam setiap proses belajar. Misalnya, sebelum pembelajaran dimulai, saya mengawali dengan kegiatan “check-in emosi” di mana siswa diajak mengungkapkan perasaan mereka hari itu. Selama pembelajaran, saya menggunakan kerja kelompok dan diskusi reflektif untuk melatih keterampilan komunikasi, empati, dan kerjasama. Saya juga memberikan kesempatan pada siswa untuk membuat keputusan dalam menyelesaikan proyek atau tugas, sehingga mereka belajar mengambil tanggung jawab atas pilihannya. Dengan pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa tidak hanya belajar materi, tetapi juga belajar tentang diri sendiri dan orang lain.