Jawaban Cerita Reflektif Mari Kita Junjung Kode Etik Guru
Cerita Reflektif Komitmen Saya untuk Pendidikan Nilai
Modul Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai
Topik 3: Kode Etik Guru — Apakah Perilaku Guru sebagai Pendidik Perlu Diatur?
Subtopik: Mari Kita Junjung Kode Etik Guru
Pertanyaan: Pasang infografis kode etik profesi guru di tempat yang mudah dilihat semua guru sebagai simbol komitmen menjunjung tinggi etika profesi. Tuliskan refleksi Bapak/Ibu setelah mempelajari materi ini dalam kerangka 4F berikut:
- Facts (Fakta): Fakta atau konteks nyata terkait materi
- Feeling (Perasaan): Perasaan setelah mempelajari materi
- Finding (Temuan): Hikmah atau pelajaran yang diperoleh
- Future (Masa Depan): Tindakan ke depan sebagai pendidik
Jawaban:
1. Facts (Fakta)
Kode etik profesi guru merupakan pedoman moral dan profesional dalam menjalankan tugas pendidikan. Dalam praktiknya, masih terdapat guru yang belum sepenuhnya memahami atau menerapkan kode etik secara konsisten. Pemasangan infografis kode etik profesi guru di tempat strategis (seperti ruang guru atau papan pengumuman) menjadi langkah konkret untuk menyadarkan dan mengingatkan seluruh guru tentang pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan peran sebagai pendidik.
2. Feeling (Perasaan)
Saya merasa terinspirasi dan lebih sadar diri setelah mempelajari materi ini. Kode etik bukan sekadar dokumen formal, melainkan cerminan tanggung jawab moral saya sebagai pendidik. Saya juga merasa bangga menjadi bagian dari profesi mulia yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika.
3. Finding (Temuan)
Saya menyadari bahwa pemahaman dan penerapan kode etik dapat memperkuat iklim positif di sekolah. Keteladanan guru dalam menjaga etika sangat berpengaruh terhadap karakter siswa dan kepercayaan masyarakat. Pemasangan infografis menjadi pengingat visual yang efektif, dan menunjukkan bahwa sekolah memiliki komitmen kolektif dalam menjunjung tinggi etika profesi.
4. Future (Masa Depan)
Ke depan, saya akan lebih konsisten menjalankan kode etik dalam setiap aspek tugas saya—baik dalam hubungan dengan siswa, rekan sejawat, maupun orang tua murid. Saya juga berencana mengajak rekan guru untuk secara rutin merefleksikan praktik etika melalui diskusi informal atau kegiatan komunitas belajar. Dengan demikian, etika bukan hanya dipajang, tetapi benar-benar hidup dalam budaya sekolah.
"Kode etik profesi adalah cermin dari integritas dan keikhlasan kita sebagai pendidik. Mari kita junjung bersama, bukan hanya lewat kata, tapi juga lewat teladan."