Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran dan Contohnya

Model pembelajaran adalah cara atau metode yang digunakan untuk mengajarkan konsep atau keterampilan kepada siswa atau peserta didik. Model pembelajaran ini meliputi strategi pembelajaran, teknik pembelajaran, dan alat bantu yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Berikut adalah beberapa definisi dan referensi dari para ahli tentang model pembelajaran:

B. S. Bloom dan kawan-kawan (1956) mengidentifikasi tiga domain pembelajaran: kognitif, afektif, dan psikomotor. Mereka mengusulkan taksonomi untuk setiap domain pembelajaran untuk membantu dalam merancang model pembelajaran yang tepat.

Robert Gagné (1965) mengembangkan teori tentang hierarki pembelajaran dan mengidentifikasi lima jenis pembelajaran: penerimaan informasi verbal, kemampuan keterampilan intelektual, kemampuan motorik, pembangunan sikap, dan pembentukan konsep abstrak.

David A. Kolb (1984) mengembangkan model belajar pengalaman yang terdiri dari empat tahap: pengalaman konkret, refleksi, abstraksi konseptual, dan pengujian dalam situasi baru.

Howard Gardner (1993) mengidentifikasi delapan kecerdasan (inteligensi) yang berbeda dalam Teori Kecerdasan Majemuk, yang dapat diakomodasi oleh berbagai model pembelajaran.

Thomas Armstrong (2009) memperluas konsep kecerdasan Gardner menjadi 11 kecerdasan yang berbeda, dan menyarankan penggunaan model pembelajaran yang mengakomodasi kecerdasan ini.

John Hattie (2009) melakukan meta-analisis terhadap ratusan penelitian tentang pembelajaran dan mengidentifikasi beberapa model pembelajaran yang efektif, seperti umpan balik, pembelajaran kooperatif, praktik terdistribusi, dan peningkatan diri.

Robert Marzano (2010) mengidentifikasi sembilan strategi pembelajaran yang efektif, seperti menyajikan informasi visual dan verbal, memberikan umpan balik, dan menggunakan metode pengajaran yang berpusat pada siswa.

Berikut beberapa contoh model pembelajaran yang umum digunakan di kelas:

Model Pembelajaran Langsung: Guru mengajarkan langsung materi kepada siswa. Model ini cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan dasar atau konsep yang mudah dipahami.

Model Pembelajaran Kooperatif: Siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan belajar bersama. Model ini membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerja tim dan komunikasi.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah: Siswa diajak untuk mencari solusi atas masalah yang diberikan oleh guru atau masalah yang mereka alami sendiri. Model ini membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan kreativitas.

Model Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa membuat sebuah produk atau proyek yang berhubungan dengan materi pelajaran. Model ini membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kreativitas, pemecahan masalah, dan kolaborasi.

Model Pembelajaran Berbasis Teknologi: Menggunakan teknologi seperti komputer atau internet untuk meningkatkan pembelajaran. Model ini membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan teknologi dan memperluas akses terhadap sumber daya pendidikan.

Model Pembelajaran Jarak Jauh: Menggunakan platform online untuk mengajar siswa yang tidak berada di tempat yang sama dengan guru. Model ini sangat berguna dalam situasi di mana siswa tidak dapat hadir di kelas secara fisik.

Model Pembelajaran Inkuiri: Siswa diajak untuk menemukan sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Model ini membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mandiri.

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu memilih model yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran yang diajarkan.